Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan May Day merupakan peringatan tahunan yang diselenggarakan di sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia. Pada tanggal 1 Mei, masyarakat dunia merayakan May Day untuk menghormati perjuangan bersejarah yang dilakukan oleh pekerja dan gerakan buruh.

Sejarah May Day bermula dari peristiwa Haymarket di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1886. Saat itu, ribuan pekerja melakukan mogok massal menuntut pengurangan jam kerja yang tidak manusiawi. Dari tuntutan inilah, lahir perjuangan untuk jam kerja standar delapan jam sehari yang kita kenal sekarang.

Di Indonesia, May Day mulai diperingati secara luas setelah reformasi 1998, dan sejak tahun 2013, tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013. Ini merupakan pengakuan negara atas pentingnya peran serta kontribusi buruh dalam pembangunan ekonomi dan sosial bangsa. May Day diperingati dengan berbagai cara, diantaranya banyak organisasi dan perusahaan mengadakan kegiatan untuk merayakan kontribusi para pekerja.

Meskipun tema Hari Buruh Internasional 2024 belum diumumkan secara resmi oleh Organisasi Buruh Internasional / International Labour Organization (ILO), namun diperkirakan akan berfokus pada keadilan sosial dan pekerjaan yang layak untuk semua, serta mengatasi kesenjangan gender di tempat kerja. Isu-isu ini mencerminkan tantangan global saat ini, seperti tingkat pengangguran yang tinggi dan kesenjangan sosial yang semakin melebar.

Sejarah Hari Buruh mengingatkan kita pada pentingnya solidaritas dan perjuangan bersama dalam memperbaiki kondisi kerja. Peringatan ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan sejauh mana hak-hak pekerja telah terpenuhi dan apa yang masih perlu diperjuangkan.

Dengan memahami sejarah dan makna Hari Buruh, kita dapat lebih menghargai nilai kerja keras dan dedikasi para pekerja, serta berkontribusi dalam mendorong terciptanya lingkungan kerja yang adil dan layak bagi semua.