Salah satu inovasi terbaru dalam industri konstruksi adalah penggunaan slag, sisa industri metalurgi, sebagai bahan baku pembuatan paving blok. Paving blok berbahan slag tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga menawarkan kekuatan dan durabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan paving blok konvensional.
Sebelumnya, Huadi Group berkunjung pada Laboratorium Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, pada Januari silam. Kunjungan tersebut dalam rangka pengembangan pemanfaatan slag nikel milik PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia menjadi prototipe yang bermanfaat bagi masyarakat.
Saat ini, pemanfaatan slag Huadi Group sebagai bahan baku pembuatan paving block telah sampai pada tahap uji coba. Penggunaan slag nikel sebagai pengganti agregat pasir dan abu batu dilakukan oleh PT. Tiga Permata Tarsis, dimulai pada 24 Mei 2024.
PT. Tiga Permata Tarsis melakukan perbandingan dengan menggunakan 2 (dua) komposisi berbeda. Untuk komposisi pertama sudah berusia 4 (empat) hari setelah pembuatan, sedangkan komposisi kedua sudah berusia 2 (dua) hari.
Kuswanto, Manager PT. Tiga Permata Tarsis, mengungkapkan paving block yg telah dibuat dari slag Huadi Group ini akan dibiarkan selama 28 hari sambil sesekali disiram. Uji lab akan dilakukan kemudian setelah melewati masa ideal 28 hari pada 2 perbandingan komposisi tersebut untuk mengetahui kekuatan daya tekan pada sampel paving block.
“Target kami, dari hasil uji lab bisa mendapatkan hasil kekuatan daya tekan k300, standar paving block untuk penggunaan atau peruntukan jalan,” ungkap Kuswanto.
Jika hasil uji lab dengan target k300 terpenuhi, paving block dari slag tersebut rencananya akan dimanfaatkan untuk perbaikan jalan dusun di sekitaran kawasan Huadi Group.
Adapun dikutip dari jurnal ilmiah teknik Enthalpy, menyebutkan bahwa paving blok yang mengandung slag memiliki beberapa keunggulan. Pertama, mereka lebih tahan terhadap beban dan tekanan, sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama. Kedua, penggunaan slag membantu mengurangi limbah industri, yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Ketiga, variasi komposisi slag dalam paving blok memungkinkan penyesuaian karakteristik fisik sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek konstruksi.