“Polwan Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas“
Polisi Wanita atau Polwan pertama kali dibentuk pada 1 September 1948 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pembentukan Polwan berawal dari kebutuhan mendesak untuk menangani kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak-anak, yang pada saat itu sulit ditangani oleh polisi laki-laki. Enam wanita pertama yang direkrut untuk menjadi Polwan adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher. Mereka menjalani pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bukittinggi.
Sejak berdirinya, Polwan telah memainkan peran penting dalam sistem penegakan hukum di Indonesia. Awalnya, tugas Polwan difokuskan pada penanganan kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak-anak, seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan perlindungan anak. Namun, seiring berjalannya waktu, peran Polwan semakin meluas. Kini, Polwan terlibat dalam berbagai bidang penegakan hukum, termasuk pengendalian massa, operasi anti-terorisme, dan penanganan kasus kriminalitas berat. Keberadaan Polwan telah memperkaya institusi kepolisian dengan perspektif dan pendekatan yang lebih inklusif, memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan dengan sensitivitas yang tepat terhadap isu-isu gender. Polwan juga berperan dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti bakti kesehatan dan pendidikan masyarakat.
Adapun tema Hari Polwan ke-76 tahun 2024 adalah “Polwan Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”. Tema ini mencerminkan komitmen Polwan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa, tidak hanya dalam bidang keamanan, tetapi juga dalam mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Hari Polwan adalah momen untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan pengabdian para Polwan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu siap melindungi dan melayani masyarakat dengan keberanian dan integritas. Di usia yang ke-76 ini, diharapkan Polwan terus menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia, menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membangun bangsa. Dirgahayu Polwan Indonesia! Teruslah menjadi inspirasi dan pahlawan bagi negeri ini.