Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sulawesi Selatan (Prov. Sulsel) melakukan kunjungan ke Kawasan Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP) pada Kamis, 26 Januari 2023. Pada giat kunjungan yang bernuansa silaturahmi tersebut, memuat diskusi tentang kemudahan investasi serta mempertahankan industri dan investasi yang telah ada.
Adapun diskusi yang berlangsung di ruang meeting PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, dihadiri oleh Lily Dewi Candinegara (HBIP), Andi Arwin Azis (Kadis Perdagangan Prov. Sulsel), H. Sulkaf S Latief (Kadis PTSP Prov. Sulsel), Masdaidi (Kabid Pembinaan dan Pengawasan Disnaker Prov. Sulsel), Mahatir (Kabid Pengawasan PTSP Bantaeng), perwakilan Cabang Dinas ESDM Sulsel WIL IV Bulukumba, perwakilan PT Basic, Syamsul Bahri (Kapolsek Pajukukang Bantaeng) serta perwakilan OPD Provinsi dan Kabupaten Bantaeng lainnya.
Kolaborasi dari berbagai elemen merupakan salah satu kunci terciptanya kondisi investasi yang sehat. Terkait perizinan, pihak PTSP Prov. Sulsel menjamin kemudahan untuk para investor untuk menanamkan investasinya.
H. Sulkaf S Latief (Kadis PTSP Prov. Sulsel) mengemukakan bahwa Pemprov Sulsel telah memberikan kemudahan perizinan dan berbagai hal lain untuk kemudahan investasi di Sulsel, termasuk Bantaeng, “Kita ini sebenarnya sudah senang karena banyak investasi, tugas kita adalah bagaimana mempertahankan dan mengawal semua Industri yang ada,” kata H. Sulkaf.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Andi Arwin Azis, S.STP, berharap agar semua pihak dapat bekerjasama dengan baik, “Untuk menciptakan iklim investasi yang baik kita harus melakukan kolaborasi semua pihak, buktinya kita semua hadir untuk menopang semua industri yang ada. Kami juga melihat penyumbang ekspor terbesar yaitu PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, makanya hal ini harus dipertahankan.” Ungkapnya.
Di sisi lain, pihak HBIP mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh OPD Prov. Sulsel dalam memfasilitasi kemudahan berinvestasi, serta dampak positif yang dihadirkan dari keberadaan industri tersebut.
Seperti yang diungkapkan Lily Dewi Candinegara (HBIP), “Kunjungan ini bentuk perhatian Pemprov Sulsel terhadap investasi yang ada di industri Bantaeng, kami juga menekankan adanya multiplier effect agar perusahaan ini bisa memberikan manfaat, semisal slag ini bisa jadi bahan batako untuk disumbangkan ke daerah – daerah tertinggal di Sulsel” ungkapnya.
Namun perlu diketahui pula, kenyamanan investasi harus ditopang dengan kondisi keamanan di wilayah industri, untuk meminimalisir potensi konflik yang dapat menggangu perputaran ekonomi.
Syamsul Bahri (Kapolsek Pajukukang Bantaeng) menegaskan, “kami juga punya instruksi bahwa jangan ada yang mengganggu Investasi, apalagi Kawasan Industri Bantaeng berada di Pajukukang yang merupakan kewenangan kami dari kepolisian untuk menjaga keamanan” tutupnya. (al)