Proses perekrutan melalui Sistem CTK ini telah dirasakan manfaatnya oleh warga Bantaeng. Salah satunya adalah Irwan Sanjaya (25), tamatan sekolah menengah atas ini sudah bertahun-tahun bekerja serabutan. Ia mengaku telah belasan kali memasukkan berkas lamaran ke salah satu perusahaan yang ada dalam KIBA namun tak pernah sekalipun mendapatkan panggilan kerja.
“Kalau saya hitung-hitung, ini lamaran yang ke sebelas kalinya, baru ada panggilannya untuk kerja,” ungkap Irwan yang kini bekerja di salah satu perusahaan setelah berhasil melalui proses perekrutan yang
melibatkan Perseroda PT Basic. Menurutnya proses perekrutan saat ini jauh lebih transparan dan efektif. “Kalau sekarang ini bagus sekali, waktu daftar ki ditahu mi kalau masuk ji data ta atau sudah ada mi
berkas ta di datanya mereka. Jadi tidak ada mi lagi curiga kalau tercecer berkas ka,” akunya.
Keterbukaan proses perekrutan ini membuat Irwan dan calon pendaftar lainnya tidak merasa was-was lagi kalau berkasnya tidak terinput ke dalam sistem perekrutan. Ia dapat memantau sendiri di sistem kalau
dirinya sudah terdaftar. Selain itu, informasi kelulusannya juga bisa diakses dengan mudah di media sosial Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP) yang merupakan salah satu perusahaan Huadi Group untuk
tanggung jawab relasi eksternal. Pun prosesnya efesien dan cepat. “Satu dua hari ada mi pengumuman siapa yang lolos dan tidak lolos. Begitu saya lihat pengumuman kalau lolos, malamnya ada mi pesan untuk ikut interview. Setelah interview, tidak lama ji disuruhma datang ke Unity ambil helm dan sepatu untuk ikut training,” pungkasnya.
Bekerja di KIBA memang sudah menjadi impian Irwan sejak perusahaan ini pertama kali beroperasi. Tak ayal, sejak 2017 tiap kali ia mendapatkan informasi akan adanya perekrutan, ia segera memacu
kuda besinya ke KIBA untuk memasukkan berkas yang sudah disiapkan sebelumnya. Berkas lamaran yang puluhan kali tak ada jawabannya pun tidak mengurungkan niatnya itu.
Sembari menunggu, ia bekerja serabutan. “Ya apa yang bisa dikerja, dikerja mi. Yang penting ada gajinya dan bisa dipakai sehari-hari,” ungkapnya. Ia pernah menjadi montir di bengkel tetangga, buruh
bangunan dan bertani. Semua dilakoninya sembari mencoba peruntungannya tiap kali ada perekrutan di KIBA. Bahkan beberapa bulan belakangan ia merantau ke Kolaka, bekerja di salah satu warung
makan di sana. Namun, begitu ia melihat informasi proses perekrutan di KIBA, ia segera berkemas ke Bantaeng.
Beruntung baginya, kali ini Dewi Fortuna rupanya berpihak kepadanya. Irwan dan puluhan pendaftar lainnya mendapatkan panggilan kerja di KIBA. Kini ia tengah menjalani masa training di KIBA. Ia mengaku
sangat senang karena pekerjaan yang dinantikan olehnya akhirnya bisa ia dapatkan. “Syukur sekali ka ini karena akhirnya bisa masuk. Beruntung betul ka iyya,” pungkasnya. Irwan pun mengaku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akan bertumbuh dan belajar bersama KIBA. Apalagi, sambutan karyawan senior di KIBA terhadap karyawan baru disebutnya sangat ramah dan selalu terbuka membagikan ilmunya ke karyawan baru.
“Saya kan pertama dikasi pelatihan di Unity, di bagian crane. Sekarang saya dan 14 orang temanku training di Huadi, bagian operator produksinya,” terangnya. Saat ini, ia bersama temannya mendapatkan
pelatihan langsung dari karyawan Huadi. “Awalnya itu disuruh ja ki perhatikan dulu cara kerjanya karyawan yang di situ. Nanti kalau paham ma ki, disuruh mi bantu kerja. Itu pun kalau ada tidak ditahu,
na jelaskan ki lagi,” tambahnya.
Selain itu, kendati telah mendapatkan penjelasan di awal penerimaan, Irwan pun kerap bertanya ke karyawan yang lebih dulu di sana mengenai resiko kerja di tiap tempat. Menurutnya, biarpun pekerjaannya tidak begitu sulit, namun ia tetap harus tahu potensi resiko yang dapat menimpa karyawan sepertinya. “Tidak bisa dipandang enteng karena kalau kita kecelakaan kerja pasti namanya perusahaan juga tidak bagus,” jelasnya.
Ia pun berharap dapat bekerja dengan baik dan belajar banyak selama di tempat kerja. Untuk saat ini, ia hanya fokus bekerja dan berharap dapat segera menandatangani kontrak kerja. Irwan berharap mampu memberikan secercah kebahagiaan bagi keluarganya selama bekerja di KIBA. “Satu-satunya tujuanku bekerja itu untuk kasi senang mamaku. Semoga bisa ka kasi bahagia ki selama saya kerja di sini,” harapnya.
#SistemPerekrutan
#HuadiIndonesia
#HuadiBantaeng
#TumbuhBersama