Di era pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan limbah industri seperti slag nikel menjadi sangat penting. Slag nikel, yang merupakan produk sampingan dari proses pemurnian nikel, telah menarik perhatian para peneliti di berbagai kampus sebagai bahan baku alternatif dalam campuran aspal.
Slag nikel memiliki sifat fisik dan kimia yang unik yang membuatnya ideal untuk digunakan dalam campuran aspal. Slag nikel kaya akan silika dan oksida besi, dua komponen yang penting dalam pembuatan aspal. Selain itu, slag nikel juga memiliki sifat mekanik yang baik, seperti kekuatan tekan dan kekuatan tarik yang tinggi, yang dapat meningkatkan durabilitas aspal.
Saat ini penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa jurusan Teknik Mesin dan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar.
Health, Safety and Environment PT. Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP), Armin Manninriang mengaku, pabrik pengolahan nikel atau smelter Huadi Group di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, terus memaksimalkan penelitian dan pengembangan terkait slag nikelnya.
Menurut Armin salah satunya adalah menerima mahasiswa untuk melakukan penelitian nikel slag, khsususnya mahasiswa tingkat akhir dibeberapa perguruan tinggi seperti Unhas dan PNUP.
“Semakin banyak penelitian yang dilakukan oleh akademisi akan menambah referensi untuk menuntaskan persoalan slag nikel Huadi Group,” kata Armin.
Adapun judul penelitian mahasiswa tersebut “Analisis Karakterisasi Kandungan Unsur dan Struktur Kristal Nickel Slag Sebagai Partikel Abrasif Pada Proses Ultrasonic Machining Setelah Heat Treatmen Pada Temperatur 900°c“. Ada pula penelitian yang berjudul “Pengaruh Iklim Pesisir Terhadap Kinerja Campuran Beraspal Berbahan Slag Nikel“.
Pemanfaatan slag nikel tidak hanya mengurangi limbah yang harus ditangani tetapi juga mengurangi ketergantungan pada agregat alam yang semakin berkurang ketersediaannya. Ini menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan ekonomis untuk pembangunan infrastruktur.
Selain dari itu, pihak Huadi Group telah memanfaatkan slag nikel menjadi batako hingga paving block yang merupakan kebutuhan masyarakat luas. Dikutip dari laman Lestari.kompas.com, slag nikel memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan batu alam, membuatnya cocok sebagai agregat dalam pembuatan batako dan paving blok. Formulasi yang umum digunakan dalam pembuatan batako berkualitas tinggi adalah campuran 85% slag nikel, 10% fly ash, dan 5% semen. Komposisi ini menghasilkan batako dengan kepadatan yang baik, sehingga lebih berat dan kuat dibandingkan batako biasa