Istilah Puasa Dalam Bulan Ramadhan

By Wadi Niki In Berita

Bulan Suci Ramadhan dalam bahasa Makassar di sebut Rumallang (ᨑᨘᨆᨒ), Ramalang (ᨑᨆᨒ), dan juga Ramadang (ᨑᨆᨉ). Terdapat beberapa istilah dalam bahasa Makassar terkait Bulan Suci Ramadhan di antaranya:

1. Kalla (ᨀᨒ)

Jika seorang muslim tidak berpuasa sehari pada bulan suci Ramadhan maka disebut memiliki 1 Kalla. Bisa dikatakan ‘utang puasa’ dalam bahasa Indonesia. Contohnya: Rua nakke kallaku ka garringa’ (Saya memiliki dua utang puasa karena saya sakit).

Jadi jika kembali ke Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 184, Kalla wajib dibayar dengan berpuasa pada hari-hari lainnya di luar bulan Ramadhan.

2. Karra (ᨀᨑ)

Ada beberapa hal yang bisa membuat puasa disebut karra. Misalnya;

– Sengaja mandi, kumur-kumur, sikat gigi pada siang hari tanpa ada uzur yang dibenarkan;

– Maksiat mata, seperti nonton atau melihat hal-hal yang mempertontonkan keterbukaan aurat;

– Tidak bisa mengendalikan amarah;

– Berkata tidak benar dan sebagainya.

Contoh kalimatnya: Karrai puasana i Siking ka na carita kodi urangna (‘Karra’ puasanya si Siking karena dia menggunjing temannya).

Secara hukum, ini bisa dikatakan Makruh. Secara istilah, karra ini bisa diartikan sebagai hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa. Jadi sebisa mungkin kita hindari hal-hal yang membuat puasa kita berkurang pahalanya.

3. Anggesara’ puasa (ᨕᨁᨙᨔᨑ ᨄᨘᨕᨔ)

Gesara’ (ᨁᨚᨔᨑ) dalam arti sebenarnya adalah rombak atau robohkan. Kata ini lebih sering dipakai pada soal bangunan. Tapi dalam konteks puasa, Gesara’ artinya Batal. Contoh kalimatnya:

Gesara’ mi puasa nu, ka larro-larro terusjako (batalkan saja puasamu karena sedari tadi kamu terus marah-marah);

Maeki anggesara’ki puasa ta (ayo sini batalkan puasanya). Kalimat ini merupakan kalimat halus, yang artinya orang tersebut mengajak kita untuk berbuka puasa.

4. Ammutungi puasana

Jika seseorang terlambat berbuka puasa, apalagi hingga sejam berlalu, mungkin karena sibuk di perjalanan atau melakukan pekerjaan lainnya, maka dikatakan “Ammutungi Puasana” atau “hangus puasanya”.

Dalam hadits Nabi SAW memang menyeru kita agar menyegerakan berbuka puasa jika waktunya sudah tiba. Olehnya, istilah dalam bahasa Makassar ini tidaklah salah agar kita menyegerakan berbuka puasa, dan menghindari puasa kita hangus atau ammutungi puasana.

#HuadiRamadhan
#IstilahMakassar
#HuadiPeduli
#HuadiIndonesia
#HuadiGrupBantaeng
#TumbuhBersama

Source: https://bugispos.com/2022/04/28/istilah-tau-mangkasaraka-dalam-bulan-ramadhan/

Leave a reply

three × five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.