Pesta Adat Pa’jukukang

By Wadi Niki In Berita

Pesta Adat Pa’jukukang berawal dari ritual Raja Gantarangkeke yang secara rutin melakukan penangkapan ikan di pesisir pantai Pa’jukukang pada pertengahan bulan Syaban. Masa ini bertepatan dengan masa paceklik yang disebut Ma’juku. Tradisi ini kemudian dilanjutkan oleh ahli waris Raja Gantarang keke, Hungga Pinati (pelaksana adat/tradisi yang menjaga rumat adat Balla Raja Pa’jukukang ) namanya Puang Juku hingga saat ini.

Seiring berjalannya waktu, ritual penangkapan ikan ini berkembang menjadi sebuah pesta adat yang melibatkan seluruh masyarakat Desa Pa’jukukang. Pesta Adat Pa’jukukang menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan, melestarikan budaya leluhur, dan memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pesta Adat Pa’jukukang biasanya berlangsung selama beberapa hari dan dimeriahkan dengan berbagai acara, antara lain: Pawai Budaya, Ritual Ma’juku, A’manca (silat khas Makassar), Ngaru (tarian perang), Tari Paolle (tarian penyambutan), dan Pasar Malam.

Pesta Adat Pajukukang merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur dan rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang diberikan. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan persaudaraan antara masyarakat Bantaeng dan sekitarnya. Acara ini telah melewati berbagai perubahan dan penyesuaian seiring dengan perkembangan zaman dan agama, namun tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya masyarakat Desa Pa’jukukang, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Leave a reply

fifteen + six =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.